Jumat, 24 Desember 2010

Ciri Jari Tangan Orang Gay atau Lesbian

Konon, gay atau tidaknya seorang pria bisa diintip dari bentuk jari tangannya. Cuma mitos? Ternyata tidak, ada riset ilmiahnya.

Bila bicara soal mendeteksi pria gay, kebanyakan orang akan langsung menilai dari fisik. Kalau gayanya kemayu, gerakannya gemulai, atau pakaiannya necis dan wangi, barangkali kita akan langsung bergumam dalam hati, “Hmm… pasti dia gay.”



Ada juga mitos yang mengatakan, gay tidaknya seorang laki-laki bisa dilihat dari jari-jemari tangannya. Ternyata, mitos ini ada benarnya. Hal ini disebut dengan digit ratio theory. Beberapa penelitian telah membuktikan kebenarannya.

Coba perhatikan jari tangan Anda. Bila jari manis tangan kanan Anda lebih panjang dari jari telunjuk, itu berarti Anda punya banyak hormon testoteron dan cenderung lebih hiperaktif, agresif, dan tidak suka sesuatu yang lamban.

Sebaliknya, jika jari telunjuk lebih panjang dari jari manis, berarti hormon estrogen Anda lebih banyak sehingga sifat Anda pun cenderung sensitif dan emosional. Lantas, apakah orang yang jari telunjuknya lebih panjang berarti homoseksual? Ternyata tidak juga.

Justru orang yang panjang jari telunjuk dan jari manisnya sama panjang kebanyakan adalah homoseksual (baik pria atau wanita). Sebuah studi yang dilakukan oleh Wndy M Brown dan timnya yang dimuat dalam Archieves of Sexual Behavior ikut menguatkan hal tersebut.

Dalam studinya, Brown menemukan bahwa ada hubungan tak langsung antara rasio panjang jari manis dan jari telunjuk dengan perilaku lesbian pada wanita. Mereka yang jari manisnya lebih panjang punya orientasi seksual sesama jenis.

Jumat, 17 Desember 2010

Siapa Penemu "Indonesia" ?


Siapa Penemu “Indonesia?”
Dalam bahasa Greek: Indo yg berarti India & nesos yg berarti pulau, artinya kepulauan India. Pan in the past Indonesia sering disangka bagian dari India.
Maka itu, Indonesia adalah sebuah penemuan politik (political invention) yang agaknya terbesar sepanjang abad ke-20. Dan, itu dimulai secara ‘relatif sederhana’ ketika beberapa pengembara dan ilmuwan ingin menemukan nama yang lebih pas untuk kepulauan Nusantara. Sebagaimana diungkapkan sejarawan Australia, RE Elson, dalam The Idea of Indonesia: A History (Cambridge, 2008), tidak ada seorang pun yang dapat memberikan nama yang pasti bagi kawasan ini sampai awal abad ke-20.
Beragam sebutan diberikan kepada kepulauan Nusantara. Para pengembara Asia menyebutnya sebagai wilayah ‘Laut Selatan’ atau ‘Kepulauan Timur’. Sedangkan sumber-sumber Arab, menyebutnya sebagai ‘negeri bawah angin’ dan kemudian sebagai ‘negeri bangsa Jawi’. Pengembara dan administratur Belanda kemudian menyebutnya sebagai Indies, Hindia Timur, Hindia Belanda, Insulinde, dan Nederland Tropis.
Menurut Elson, kata ‘Indonesia’ pertama kali dibuat (manufactured) pada 1850 oleh pengembara dan pengamat sosial Inggris, George Samuel Windsor-Earl, dalam bentuk ‘Indu-nesia’. Temuan ini kemudian diperkuat rekannya, James Logan, yang memandang istilah ‘Indonesia’ tepat sebagai istilah geografis, tapi tidak untuk kepentingan etnografis. Tetapi, pada 1877, istilah ‘Indonesia’ digunakan antropolog Prancis, ET Hamy, untuk mengacu kepada kelompok rasial yang mendiami kepulauan ini. Dan, sejak itu, berbagai ilmuwan, antara lain, mulai dari antropolog Inggris, AH Keane; linguis Inggris, NH Dennys; etnografer Jerman, Adolf Bastian; etnolog Belanda, GA Wilken; linguis Belanda, H Kern; sampai penasihat Belanda, Snouck Hurgronje, menggunakan nama ”Indonesia” untuk mengacu kepada wilayah dan penduduk Kepulauan Nusantara.
Berkah Sebuah Nama
Makin meluasnya penggunaan nama Indonesia, tidak bisa dielakkan lagi segera menimbulkan banyak implikasi politis. Sebagian wilayahNusantara yang memang sudah relatif menyatu karena fluiditas hubungan antar pulau berkat penyebaran Islam, menjadi lebih terintegrasi dalam kerangka ”Indonesia” . Namaboleh saja ditemukan orang asing, tetapi masyarakat di Kepulauan Nusantara memperoleh berkah dengan adanya kini sebuah nama untuk mengacu kepada wilayah geografis yang mereka diamibersama, sekaligus sebagai ”bangsa” yang mereka bayangkan–apa pun bentuk akhirnya ”Indonesia” . Inilah ide Indonesia yang betapa pun mungkin samarnya yang mengikat berbagai daerah, suku, dan tradisi ke dalam sebuah kerangka kebersamaan jika belum lagi kesatuan.

Jumat, 10 Desember 2010

Berapa Kedalaman Vagina Wanita Indonesia

Sebagian perempuan khawatir tentang ukuran vaginanya yang mereka anggap terlalu kecil, khususnya mereka yang masih perawan.
Pada umumnya kedalaman vagina perempuan perempuan Indonesia adalah 7,5 cm pada saat mereka tidak bergairah secara seksual. Sedangkan bagi perempuan yang sudah melahirkan, vaginanya menjadi sedikit lebih dalam.
Ketika perempuan terangsang, kedalaman vagina bisa menjadi 10 cm.
Tentunya vagina dapat terisi penuh dengan penis yang panjangnya bisa mencapai belasan cm.
Vagina memiliki kapasitas yang luar biasa saat sebuah benda masuk kedalamnya secara bertahap sehingga kedalaman vagina bisa bertambah 150 hingga 200 persen.
Jadi perempuan bisa lebih bergairah saat penis pasangannya masuk ke dalam vagina perlahan-lahan. Para laki-laki tinggal menemukan cara tepat untuk merangsang pasangan mereka, sehingga vaginanya semakin lentur.
Rekor vagina terdalam tercatat di London pada tahun 1916 dengan kedalaman vagina mencapai 17,5 inci (44,5 cm).

Suatu kondisi tertentu juga dapat mempengaruhi bentuk dan kedalaman vagina wanita. Wanita yang tidak memiliki pasangan seks, wanita menopause, ibu menyusui kadang mengalami penyusutan bentuk kelaminnya. Kondisi ini disebut vagina atrofi.

Vagina atrofi terjadi karena menurunnya hormon estrogen yang membuat jaringan vagina menipis, lebih kering, kurang elastis dan lebih rapuh. Bagi beberapa wanita, vagina atrofi dapat membuat hubungan seks terasa menyakitkan sehingga secara alami bisa menurunkan minat seksual.

Template by:

Free Blog Templates